Friday 8 August 2014

ini liburanku, mana liburanmu?

Selasa 29 juli 2014

Selepas subuh saya mulai berangkat menuju St.Pasar Senen, dengan menggunakan Kereta Api Commuterline. Selama perjalanan menuju St.Pasar Senen, saya dibuat was-was oleh perjalanan Commuterline. Terang saja, saya harus tiba di St.Pasar Senen sebelum jam 6:30. Namun sekitar jam 6:35 kereta yang saya tumpangi baru saja tiba di St.Gondangdia, dan sayapun pasrah. saya pasrah karena saya pasti ketinggallan kereta, karena kereta yang akan saya tumpangi berangkat dari St.Pasar Senen jam 6:40.

Saya sudah tidak mau lagi dipermainkan serta dikejar-kejar waktu karena kepasrahan saya tadi, untuk itulah saya lebih memilih naik Kopaja untuk menuju St.Pasar Senen dari Gondangdia. Sekitar 10 menit perjalanan, dan sayapun sampai di Terminal Pasar Senen, saya segera menuju Stasiun. Kepasrahan dan kemurungan saya mendadak berubah menjadi senyum yang sumringah, karena kereta yang hendak saya naiki belum berangkat alias telat berangkat. Saya kemudian check-in dan langsung menuju peron 3 St.Pasar Senen.

Ahhh…syukurlah kereta yang tumpangi terlambat berangkat, jadi saya masih bisa melanjutkan rencana saya. Sekitar jam 7 lewat 5 kereta pun diberangkatkan. Kini saatnya saya menikmati perjalanan di dalam Kereta Api Tegal Ekspress jurusan Pasar Senen – Tegal. Sekitar jam 12 siang saya sudah sampai di tempat tujuan pertama saya, yaitu Tegal. Sampai di St.Tegal saya kemudian menuju loket untuk membeli tiket kereta ke tujuan selanjutnya. Sebenarnya ada jadwal yang keberangkatan jam setengah 2 siang, tapi saya lebih memilih jadwal keberangkatan yang jam 5 sore.

Tiket sudah berhasil dibeli, kini saatnya saya keliling-keliling di sekitaran Stasiun. Yap..itulah alasannya kenapa saya membeli tiket dengan jadwal keberangkatan jam 5 sore. Sebelum keliling-keliling saya mampir dulu di sebuah warung makan yang berada di seberang jalan. Selesai makan saya kemudian bergerak ke arah Utara, panasnya siang itu tidak menyurutkan setiap langkah demi langkah. Di sepanjang jalan terdapat banyak warung-warung makan, namun yang paling banyak mendominasi ialah warung Sate Kambing dan Bakso. Sayang saya baru saja makan, andai saja belum saya pasti sempatkan makan di salah satu warung tersebut.

Warung-warung tersebut nyaris tidak ada yang sepi. Saya berkeinginan untuk mampir ke Warung Bakso, tapi nanti sajalah, jalan-jalan aja dulu.  Rupanya tak begitu lama, langkah kaki saya sudah membawa saya ke Alun-Alun Kota Tegal. Saya sempatkan untuk mengelilingi lapangan Alun-Alun sebelum saya beristirahat. Selesai mengelilingi Alun-Alun saya beristirahat di sebuah warung lesehan untuk sekedar ngopi, disini juga banyak dijumpai pedagang Tahu Gejrot. Di dekat pohon rindang saya beristirahat, minum kopi sambil melihat-lihat sekelilingnya.

Gak terasa sudah jam setengah 4, kini saatnya saya kembali menuju Stasiun. Sebelum menuju Stasiun saya sempatkan untuk menyalurkan hasrat saya yang tertunda tadi, yaitu makan Bakso. Saya pesan 1 porsi Bakso, dan tanpa ragu saya memakannya setelah bakso yang saya pesan tiba di meja tempat saya duduk. Wauuww…nikmat sekali rasanya, kuahnya gurih begitu juga dengan baksonya. Hmm…pantas saja tempat ini ramai sekali. Harga perporsi bakso tersebut dibanderol dengan harga Rp 12.000, cukup sebanding dengan rasa yang diberikan.

Selesai makan bakso saya segera menuju Stasiun, karena sekitar setengah jam lagi kereta yang akan saya naiki akan berangkat. Sampai di Stasiun saya langsung naik ke dalam kereta untuk menaruh barang bawaan saya. Beruntung sekali saya, dengan harga yang sama dengan kelas Ekonomi yaitu Rp 50.000 saya dapat gerbong kelas Bisnis. Sekitar jam 5 sore Kereta Kaligung Mas Jurusan Tegal – Semarang yang saya naiki inipun berangkat. Kini saatnya saya menikmati perjalanan di dalam Kereta Kaligung. Hmm..nyaman juga duduk di bangku kelas Bisnis, AC nya juga lumayan terasa. Ini pengalaman pertama saya duduk di bangku kelas bisnis. Dulu sih pernah sekali tapi duduknya di depan Toilet gara-gara gak dapet tempat duduk.


Gak banyak yang bisa saya liat dari jendela kereta,karena hari mulai gelap. Sebenarnya pemandangan menuju Semarang lumayan indah, kita bisa melihat laut utara jawa dari jendela Kereta. Sangat jelas terlihat, karena jalurnya berada dekat sekali dengan bibir pantai. Saking nyamannya tidak saya sadari rupanya saya tertidur selepas Stasiun Pekalongan. Dan saya terbangun beberapa menit sebelum sampai di Semarang. Jam 7 lewat 20 kereta yang saya naiki sudah tiba di tempat pemberhentian terakhir yaitu St.Semarang Poncol.

2 comments:

  1. Eh sekarang ngeblog di sini tooh..??
    Ini cerita liburanku Ries... http://www.adventurose.com/search/label/Cameron%20Highlands

    ReplyDelete
    Replies
    1. hak..hak..hak...iya mbak..
      biar ada wadah, hihihihi

      Delete