Selasa 29 juli 2014
Selepas subuh saya mulai berangkat menuju St.Pasar Senen,
dengan menggunakan Kereta Api Commuterline. Selama perjalanan menuju St.Pasar
Senen, saya dibuat was-was oleh perjalanan Commuterline. Terang saja, saya
harus tiba di St.Pasar Senen sebelum jam 6:30. Namun sekitar jam 6:35 kereta
yang saya tumpangi baru saja tiba di St.Gondangdia, dan sayapun pasrah. saya
pasrah karena saya pasti ketinggallan kereta, karena kereta yang akan saya
tumpangi berangkat dari St.Pasar Senen jam 6:40.
Saya sudah tidak mau lagi dipermainkan serta dikejar-kejar
waktu karena kepasrahan saya tadi, untuk itulah saya lebih memilih naik Kopaja
untuk menuju St.Pasar Senen dari Gondangdia. Sekitar 10 menit perjalanan, dan
sayapun sampai di Terminal Pasar Senen, saya segera menuju Stasiun. Kepasrahan dan
kemurungan saya mendadak berubah menjadi senyum yang sumringah, karena kereta
yang hendak saya naiki belum berangkat alias telat berangkat. Saya kemudian
check-in dan langsung menuju peron 3 St.Pasar Senen.
Ahhh…syukurlah kereta yang tumpangi terlambat berangkat,
jadi saya masih bisa melanjutkan rencana saya. Sekitar jam 7 lewat 5 kereta pun
diberangkatkan. Kini saatnya saya menikmati perjalanan di dalam Kereta Api
Tegal Ekspress jurusan Pasar Senen – Tegal. Sekitar jam 12 siang saya sudah sampai
di tempat tujuan pertama saya, yaitu Tegal. Sampai di St.Tegal saya kemudian
menuju loket untuk membeli tiket kereta ke tujuan selanjutnya. Sebenarnya ada
jadwal yang keberangkatan jam setengah 2 siang, tapi saya lebih memilih jadwal
keberangkatan yang jam 5 sore.
Tiket sudah berhasil dibeli, kini saatnya saya
keliling-keliling di sekitaran Stasiun. Yap..itulah alasannya kenapa saya
membeli tiket dengan jadwal keberangkatan jam 5 sore. Sebelum keliling-keliling
saya mampir dulu di sebuah warung makan yang berada di seberang jalan. Selesai makan
saya kemudian bergerak ke arah Utara, panasnya siang itu tidak menyurutkan
setiap langkah demi langkah. Di sepanjang jalan terdapat banyak warung-warung
makan, namun yang paling banyak mendominasi ialah warung Sate Kambing dan
Bakso. Sayang saya baru saja makan, andai saja belum saya pasti sempatkan makan
di salah satu warung tersebut.
Warung-warung tersebut nyaris tidak ada yang sepi. Saya
berkeinginan untuk mampir ke Warung Bakso, tapi nanti sajalah, jalan-jalan aja
dulu. Rupanya tak begitu lama, langkah
kaki saya sudah membawa saya ke Alun-Alun Kota Tegal. Saya sempatkan untuk
mengelilingi lapangan Alun-Alun sebelum saya beristirahat. Selesai mengelilingi
Alun-Alun saya beristirahat di sebuah warung lesehan untuk sekedar ngopi,
disini juga banyak dijumpai pedagang Tahu Gejrot. Di dekat pohon rindang saya
beristirahat, minum kopi sambil melihat-lihat sekelilingnya.
Gak terasa sudah jam setengah 4, kini saatnya saya kembali
menuju Stasiun. Sebelum menuju Stasiun saya sempatkan untuk menyalurkan hasrat
saya yang tertunda tadi, yaitu makan Bakso. Saya pesan 1 porsi Bakso, dan tanpa
ragu saya memakannya setelah bakso yang saya pesan tiba di meja tempat saya
duduk. Wauuww…nikmat sekali rasanya, kuahnya gurih begitu juga dengan baksonya.
Hmm…pantas saja tempat ini ramai sekali. Harga perporsi bakso tersebut
dibanderol dengan harga Rp 12.000, cukup sebanding dengan rasa yang diberikan.
Selesai makan bakso saya segera menuju Stasiun, karena
sekitar setengah jam lagi kereta yang akan saya naiki akan berangkat. Sampai di
Stasiun saya langsung naik ke dalam kereta untuk menaruh barang bawaan saya. Beruntung
sekali saya, dengan harga yang sama dengan kelas Ekonomi yaitu Rp 50.000 saya
dapat gerbong kelas Bisnis. Sekitar jam 5 sore Kereta Kaligung Mas Jurusan
Tegal – Semarang yang saya naiki inipun berangkat. Kini saatnya saya menikmati perjalanan
di dalam Kereta Kaligung. Hmm..nyaman juga duduk di bangku kelas Bisnis, AC nya
juga lumayan terasa. Ini pengalaman pertama saya duduk di bangku kelas bisnis. Dulu
sih pernah sekali tapi duduknya di depan Toilet gara-gara gak dapet tempat
duduk.
Gak banyak yang bisa saya liat dari jendela kereta,karena
hari mulai gelap. Sebenarnya pemandangan menuju Semarang lumayan indah, kita
bisa melihat laut utara jawa dari jendela Kereta. Sangat jelas terlihat, karena
jalurnya berada dekat sekali dengan bibir pantai. Saking nyamannya tidak saya
sadari rupanya saya tertidur selepas Stasiun Pekalongan. Dan saya terbangun
beberapa menit sebelum sampai di Semarang. Jam 7 lewat 20 kereta yang saya
naiki sudah tiba di tempat pemberhentian terakhir yaitu St.Semarang Poncol.
Eh sekarang ngeblog di sini tooh..??
ReplyDeleteIni cerita liburanku Ries... http://www.adventurose.com/search/label/Cameron%20Highlands
hak..hak..hak...iya mbak..
Deletebiar ada wadah, hihihihi