Sunday 31 July 2011

Berkemah di Pulau Perak, kepulaun seribu.

Pagi itu, sinar mentari mulai bermunculan menghiasi langit-langit disebelah timur sana. Waktu telah menunjukkan sekitar pukul setengah 6, saya dan beberapa teman-teman telah sampai di Muara Angke. Kami langsung menuju ke tempat meeting point yang telah ditentukan, yaitu di area SPBU dermaga Muara Angke.

Tampak keramaian telah tercipta dipagi yang nampak cerah ini, ratusan orang telah menghidupkan suasana dengan berbagai kegiatan. Menit demi menit telah berlalu, akhirnya semua yang tergabung dalam perjalanan ini telah berkumpul dan bergabung disini.


Kami semua menuju ke Dermaga yang letaknya tidak begitu jauh dari tempat kami berkumpul tadi, sampai di Dermaga, barang-barang dinaikan ke atas Kapal. Sambil menaikan barang-barang, beberapa orang dari kami naik ke dalam Kapal, mereka lebih memilih untuk naik ke bagian atas Kapal yang beratap itu.



Kapal sudah mau berangkat, kami yang belum naik, bergegas menaiki kapal tersebut. Sekitar jam setengah 7 lewat, kapalpun berangkat. Sayang, 1 orang terpaksa batal ikut perjalanan ini, dikarenakan saat kapal hendak berangkat, ia masih berada sangat jauh dari Dermaga ini, dengan sangat terpaksa kami meninggalkannya, setelah sebelumnya melakukan konfirmasi kepada yang bersangkutan.

Baru beberapa menit kapal yang kami naiki berangkat, selepas dermaga, kapal kami diberhentikan oleh para petugas KPLP. Yaa.. para petugas KPLP memang rutin melakukan aktifitas tersebut (kami menyebutnya Razia) kepada kapal-kapal yang baru keluar dari Dermaga, khususnya pada hari-hari libur.

kapal-kapal yang dianggap melebihi kapasitas dan beberapa penumpang yang didapati tidak menggunakan pelampung, tidak diizinkan untuk melakukan perjalanan dan disuruh kembali ke Dermaga oleh petugas KPLP tersebut. Kapal yang kami tumpangi terpaksa harus kembali ke Dermaga karena beberapa penumpang kedapatan tidak menggunakan pelampung dan dianggap telah melebihi muatan.

Kapal telah merapat kembali di Dermaga, beberapa penumpang yang tidak menggunakan (tidak dapat) pelampung terpaksa harus turun, termasuk saya dan beberapa rekan saya. Kami kemudian pindah ke Kapal yang masih tidak begitu penuh, sementara beberapa rekan yang lainnya masih berada di kapal yang sama karena menggunakan (dapat) pelampung.

Kami terpaksa harus berpisah dengan rombongan, tapi tidak apalah karena itu sudah menjadi keputusan dan kami harus mematuhinya. Tak berselang lama, kapal yang tadi kami naiki kembali berangkat meninggalkan Dermaga, dan beberapa menit kemudian kapal yang telah kami tumpangipun kemudian berangkat juga.

Selepas meninggalkan Dermaga, kejadian yang tadi kembali terjadi. Kapal yang kali ini kami tumpangi ini tak luput dari razia petugas KPLP, hanya saja kapal ini tidak disuruh kembali ke Dermaga. Beberapa menit kapal ini berhenti, dan kapal inipun diizinkan melanjutkan perjalanan, syukurlah…kapal ini diizinkan melanjutkan perjalanan.

Beberapa jam didalam perjalanan, siang hari, kami yang terpisah dari rombongan akhirnya tiba juga di Pulau Kelapa. Telat beberapa jam dari perjalanan normal, karena kapal yang kami naiki transit dahulu di Pulau Tidung, setelah dari Tidung kapal melanjutkan perjalanan lagi ke Pulau Pramuka. Sesampainya di Pulau Pramuka, kami turun dari kapal ini, akan tetapi perjalanan belum berakhir, kami harus melanjutkan lagi perjalanan ke Pulau Kelapa menggunakan ojek perahu.

     

Sesampainya di Pulau Kelapa, kami kemudian menuju ke Pulau Harapan untuk bertemu dengan rekan-rekan rombongan yang sampai terlebihi dahulu. Sampai di Pulau Harapan kamipun bertemu dengan mereka, akhirnya kamipun bersama kembali. Kami yang baru datang, kemudian meyantap makan siang yang telah tersaji, karena rasa lapar yang sudah mendera.



Setelah kami (yang baru datang) selesai makan, dan semuanya sudah siap-siap, kamipun melanjutkan perjalanan lagi menuju pulau Perak. Menuju Dermaga, lalu menaiki perahu, tak lama kemudian perahupun perlahan bergerak meninggalkan Dermaga pulau Harapan.

Perahu berjalan pelan, melewati gelombang-gelombang air lautan. Birunya air laut dan jajaran pulau-pulau, menjadi pemandangan yang begitu memanjakan mata. Kira-kira hampir 1 jam, akhirnya kami sampai juga di pulau Perak. Deburan ombak dan pasir putihnya yang indah menyambut kedatangan kami.



Perahu merapat ke dermaga, akan tetapi kami tidak turun disini, karena harus melanjutkan snorkling di pulau sekitar Pulau Perak. Hanya saya, Juppy, Reddy yang turun di Pulau ini, karena ingin mendirikan tenda-tenda untuk pelindung tidur nanti. Selepas menurunkan barang-barang, perahu itupun mulai bergerak meninggalkan dermaga.

Sementara mereka sedang menikmati air laut dan melihat-lihat pemandangan bawah laut, kami menikmati indahnya hamparan pasir putih nan halus, sembari mendirikan satu persatu tenda-tenda ini. Selagi mendirikan tenda, kami sempatkan untuk mereguk segarnya air kelapa muda yang baru saja dipetik, sungguh segar dan nikmat, terasa menambah tenaga ini.

Baru sekitar 1 jam 2 perahu yang digunakan tersebut meninggalkan kami, namun mereka telah kembali. Kami mengira perahu tersebut akan mengunjungi spot berikutnya, tetapi tidak. Perahu yang mereka naiki merapat ke Dermaga pulau ini. Ada apa ini? Yaa…ampun rupanya 1 perahu mengalami gangguan, pantas saja mereka merapat di dermaga.

Karena 1 perahu mengalami gangguan, akhrinya snorklingan dilanjutkan di sekitar pulau ini. Kami yang sedari tadi berada disini, terus melanjutkan mendirikan tenda, karena belum semua tenda berdiri. Selain snorklingan, diantara mereka ada yang sibuk memancing dan bermain-main dengan pasir putih pulau Perak.

Tak terasa senja hampir datang, mereka yang snorklingan satu persatu naik ke permukaan, dan tenda-tendapun telah semuanya berdiri. Kami semua bergabung dihamparan pasir putih pulau Perak, sembari menikmati moment-monet tenggelamnya matahari, bersama para sahabat-sahabat baru.







Malam akhirnya datang, kami mulai membuat menu makan malam, untuk mengisi perut yang mulai lapar. Menu makan malam telah selesai dibuat, kami langsung melahapnya. Setelah itu kami semua berkumpul di atas pasir putih diantara tenda-tenda yang bediri. Kami bercengkrama semua disini, dibawah naungan ribuan bintang dan bulan sabit yang berdendang.

Deburan ombak-ombak seakan-akan ingin ikut bergabung, mereka berusaha menggapai kami. Malam ini, dihiasi oleh obrolan-obralan dan perkenalan diantara kami semua. Ada candaan yang keluar, membuat suasana lelah terlebur menjadi senyum dan tawa. Semua telah memperkenalkan diri, lalu dilanjutkan pembagian doorprize yang telah disediakan.

Detik-detik menegangkan mulai terasa, karena seluruh hadiah telah dibagikan, kini tinggal 1 hadiah lagi yang bakal dibagikan. Hadiah yang sangat diidam-idamkan oleh kami semua (kecuali panitia) yang belum dapat, kini saatnya pengundian grand prize tersebut dimulai. Dan akhirnya… seseorang yang bernama Wawan mendapatkan hadiah tersebut.

Kontan suasana menjadi ceria untuk orang bernama Wawan, tapi mungkin tidak untuk yang lain :D. Bahagia langsung menyelimuti dirinya, karena ia mendapatkan ticket gratis untuk trip BROWNIES ADVENTURE selanjutnya. Bagaimana ia tidak bahagia, soalnya ia berhak ikut trip selanjutnya tanpa megeluarkan biaya sepeserpun, dan iapun bebas untuk memilih tripnya. CONGRATS….!!.

Malam semakin beranjak, acara perkenalan dan pembagian doorprize telah selesai, kini saatnya kami semua untuk beranjak tidur dan beristirahat. Mereka yang ingin tidur dan beristirahat, masuk ke dalam tenda-tenda yang telah disiapkan, namun ada juga yang masih berkumpul ditempat ini, karena ingin masih menikmati malam indah ini.

Saya dan beberapa yang masih terjaga, bernyanyi-nyanyi di hamparan pasir putih. Menyanyikan lagu-lagu yang bisa dimainkan, mengeluarkan suara-suara indah dari mulut-mulut kami yang ingin bernyanyi. Tak terasa malam semakin larut, rasa ngantuk mulai menghinggapi kami semua yang masih terjaga.

Saya lebih memilih untuk tidur diatas hamparan pasir yang beralaskan flysheet, teman-teman yang lainpun juga ada yang seperti itu. Malam membuat kami tertidur, memulihkan stamina untuk melanjutkan aktifitas esok.

Pagi telah menjelang, deburan ombak-ombak menyambut saya yang baru terjaga, ramai riuh telah tercipta oleh teman-teman yang telah terbangun lebih dulu, ada yang sedang bermain dengan air ombak, ada yang menikmati kopi dah teh manis dan sarapan. Saya menghampiri mereka yang sedang asik menikmati sarapannya :D.

Sekitar jam 7 pagi, aktifitas dilanjutkan, beberapa teman telah menyiapkan diri untuk snorkling di sekitar pulau Perak. Saya yang ingin menikmati keindahan bawah lautnya pun juga ikut bergabung bersama mereka untuk snorklingan. Hhmm.. sudah hampir setahun saya tidak melakukannya, kini saatnya saya melakukannya.



Masker dan snorkle telah menempel diwajah, saya langsung menceburkan diri kedalam airnya. Setelah menceburkan diri, saya langsung berenang menuju rombongan yang sudah terlebih dahulu snorklingan. Hamparan karang-karang yang indah langsung memanjakan mata saya, beberapa ikan-ikan tampak sedang asik bermain diantara karang-karang tersebut.

Baru sekitar 15an menit bersnorklingan, tapi nafas ini sudah ngos-ngosan, untung aja bawa pelampung, jadi saya bisa beristirahat sambil memegang pelampung untuk mengatur nafas. Nafas sudah mulai normal snorklingan dilanjutkan lagi, namun tidak terasa, arus membawa saya semakin menjauh dari Dermaga.

Rangga yang masih berada di air menyuruh saya untuk dan beberapa teman yang masih snorklingan untuk segera naik ke permukaan, karena arus yang semakin kuat. Saya berusaha untuk kembali ke Dermaga, namun arus tersebut sangat menyulitkan saya. Saya sudah tidak mampu lagi untuk berenang, akhirnya saya putuskan untuk kembali ke Dermaga melalui pinggir pantai.

Saya harus berhati-hati untuk menuju pinggir pantai, karena segerombolan bulu babi menghalangi langkah saya. Saya juga harus lebih berhati-hati memilih langkah, karena tidak ingin menginjak karang-karang yang masih hidup. Dan akhirnya saya berhasil melewatinya, sesampainya di bibir pantai saya langsung berjalan kaki menuju Dermaga untuk menaruh alat snorkling ini.

Selesai snorkling, saya langsung bergegas ke kerumunan teman-teman yang sudah selesai masak :D, woow…banyak menu mantab disini. Perut yang masih lapar, apalagi habis capek snorklingan, langsung saya lahap menu-menu yang telah tersaji tanpa basa basi. Rasanya menunya gak berasa!! (berasa bikin), menu yang gak berasa itu sedikit demi sedikit mulai masuk kedalam perut.

Gak terasa waktu sudah menunjukkan hampir jam 9, kami harus bersiap-siap membereskan barang-barang, karena jam 10 nanti kami harus segera kembali ke pulau Harapan. Saya dan beberapa teman saya mulai membereskan tenda-tenda yang berdiri, dan dibantu juga oleh yang lain, sebagian ada yang mandi sehabis snorklingan tadi.





Beberapa tenda dan barang-barang telah berhasil dibereskan, setelah itu saya dan beberapa teman yang belum mandi, menuju sumur dengan air tawarnya yang berada tidak begitu jauh dari tempat kami berada. Selesai mandi kami kembali lagi lagi ketempat dimana teman-teman masih berada.

Jam 10 lewat dikit, barang-barang telah berhasil dibereskan, kami mulai bergegas mengangkut barang-barang ke atas perahu dan bersiap-siap untuk meninggalkan pulau indah ini. Setelah barang-barang dibereskan kami semua naik ke perahu, sebelum meninggalkan pulau ini, kami sempatkan untuk berfoto bersama.

Berfoto bersama diatas pasir putih dengan background air laut yang biru dan pulau-pulau kecil disekitarnya, tak lupa tangan-tangan kami memegang DIVEMAG, sebuah majalah keren yang diberikan secara cuma-cuma, sebuah majalah yang pasti bikin ngiler kalo ngeliat foto-foto yang terpasang didalamnya. Berbagai macam gaya kami kerahkan untuk mendapatkan pose yang bagus :D.



Setelah berfoto, kami mulai meninggalkan pulau Perak, setelah sebelumnya berpamitan dahulu kepada si penjaga pulau. Perahu bergerak meninggalkan dermaga, mata-mata kami memandang terus kearah pulau itu, pulau kecil yang memiliki beribu keindahan. Air laut yang tenang nan biru menemani perjalanan kembali ke pulau Harapan.

Sampai di dermaga pulau Harapan, siang sudah hampir menjelang, kapal yang akan membawa kami kembali ke Muara Angke telah bersandar di dermaga ini. Sebelum kembali ke Muara Angke, kami sempat diri untuk makan siang, karena kapal akan berangkat jam 12 nanti, jadi masih ada waktu untuk makan siang di pulau ini.



Sementara yang lain menuju warung makan, mumpung kapal masih kosong, saya dan beberapa teman menaikan barang-barang bawaan ke atas kapal. Selesai menaikan barang-barang kami mulai bergerak menuju warung, untuk mengisi perut ini. Langkah kaki telah sampai di warung, namun keadaan warung masih penuh, dan kami harus menunggu giliran untuk mendapatkan menu makanan.

Rencana untuk makan siang di pulau ini terpaksa harus dibatalkan, mengingat jam yang sudah menunjukkan pukul 12 siang. Akhirnya kami yang belum makan memutuskan untuk makan diatas Kapal, dan menyuruh si penjual untuk membungkus makan siang kami.

Makan siang telah selesai dibuat, kami yang masih berada disini kembali menuju ke dermaga, Kapal sudah mulai diisi oleh para penumpang yang hendak pulang. Kapal besar yang lumayan besar dan begitu nyaman ini akan mengantar kami semuanya kembali ke Muara Angke, sekitar jam setengah 1 siang kapalpun mulai bergerak jalan.

Kapal bergerak lumayan cepat, membelah lautan menerjang gelombang-gelombang. Setengah jam kemudian Kapal sudah sampai di Dermaga pulau Pramuka, Kapal berhenti sejenak disini, mengangkut penumpang-penumpang dari pulau ini. Setelah itu Kapal mulai bergerak lagi.

Disepanjang perjalanan, saya lebih memilih tidur, agar bisa cepat sampai di Muara Angke, teman-teman yang lainpun juga seperti itu. Setengah jam sebelum sampai di Muara Angke saya telah terbangun, kulihat juga sudah banyak yang terbangun. Dan akhirnya sekitar jam setengah 4 sore Kapal yang kami naiki telah sampai di dermaga Muara Angke.

Setelah turun dari kapal kini saatnya kami harus berpisah, inilah kejadian yang tidak pernah diinginkan, namun itu sudah menjadi ketentuan, dimana ada pertemuan disitu pasti akan ada perpisahan. Sebelum berpisah kami semua berjabatan tangan dan berharap suatu hari nanti bisa bertemu kembali.

Akhirnya selesai juga trip kali ini, acara yang diselenggarakan oleh Brownies Adventure yang diikuti sekitar 34 peserta telah selesai dilaksanakan, pencapaian yang luar biasa, karena panitia hanya menargetkan mendapatkan 15 peserta. Banyak kejadian-kejadian yang tak mungkin bisa dilupakan, dari perjalanan berangkat sampai perjalanan pulang, dari di atas atas permukaan air sampai di dalam permukaan air.

No comments:

Post a Comment