Monday 11 April 2011

PANGRANGO (catper)

gak seperti manusia pada umumnya, jika mereka akan berpergian untuk beberapa hari, pasti akan menyiapkan barang-barang yang dibawa sehari sebelum kerangkatan. tapi itu tidak terjadi dengan saya, beberapa jam sebelum keberangkatan saya masih asik menikmati hidangan mendoan dan teh poci di daerah Benhil. padahal malam itu sudah hampir jam 7.

jam 7 lewat akhirnya saya kembali menuju kediaman yang berada di Depok, hmm..jarak yang tidak begitu dekat dari Benhil. apalagi saat itu hari jumat, pastinya jalanan akan sangat macet. sekitar jam 9 malam akhirnya saya tiba juga di rumah. saya langsung mencari barang-barang yang akan dibawa nanti, dan segera memasukkannya ke dalam tas hasil dapet dari pinjaman.


jam 10 kurang packing telah selesai, saya langsung mengisi perut sebelum jalan. dan akhirnya jam setengah 11 malam, saya mulai berangkat menuju Ps.Rebo, tempat yang telah disetujui sebagai meeting point sebelum berangkat ke Cibodas. jam setengah 12 malam, saya sudah sampai di PS.Rebo, saya langsung mencari Uchit dan Sigit yang telah tiba sebelumnya. yaa...mereka adalah teman seperjalanan untuk mendaki nanti.

sebenarnya tidak hanya kami bertiga, ada juga Boim dan 3 orang temannya yang akan menjadi taem pendakian nanti. tapi Boim dan ketiga orang temannya itu, sepertinya telah berangkat terlebih dahulu dari Bekasi. tak begitu lama, setelah saya bertemu dengan Uchit dan Sigit, kami langsung naik Bus yang melewati daerah Puncak, diseberang jalan itu sedang berhenti Bus jurusan Jakarta-Tasik yang melewati Puncak, kami segera menaikinya.

sebelum menaikinya, kami menanyakan harga ongkos terlebih dahulu kepada kondektur Bus, dan kondektur Bus menjawab Rp 12.000, hmmm...ongkos yang standar. setelah mengetahui harganya kami langsung naik kedalam Bus, Bus ber-AC dan tidak begitu penuh, masih tampak beberapa bangku yang kosong. tidak terlalu lama kami menunggu, Bus kemudian berangkat untuk mengantarkan kami ke tempat tujuan.

disela perjalanan, sang kondektur meminta ongkos kepada penumpang, tak lama kemudian tiba giliran saya harus membayar ongkos. saya memberi uang sebesar Rp 12.000, harga yang sudah dijanjikan saat di PS.Rebo. betapa terkejutnya saya, sang kondektur meminta saya untuk menambahkan ongkos, saya kontan langsung menolaknya dan berkata "lah..tadi katanya Rp12.000?!! kok jadinya Rp 15.000?!!", sang kondektur langsung membalas perkataan saya "gak!! semuanya sama Rp 15.000.

dengan nada yang sedikit emosi saya membalas perkataanya lagi "AHH...GIMANA SIH TADI DISANA BILANGNYA Rp 12.000, SIALAN", sang kondektur langsung mengembalikan duit saya. saya malas untuk lama-lama berdebat dengan kondektur, akhirnya saya bayar ongkos yang kurang sembari mengembalikan uang yang tadi dikembalikan ke saya.

sekitar jam 2 pagi, kami baru tiba di Cibodas, perjalanan yang terbilang lama untuk waktu seperti itu, karena ada beberapa masalah terjadi saat perjalanan. turun di Cibodas, kami langsung menuju Alfa Mart yang terletak tidak jauh dari lokasi kami turun tadi, kami membeli barang-barang yang belum sempat terbawa. hampir 15 menit berada disana, itu terjadi karena antrian yang lumanyan agak lama, hal itu dikarenakan banyak juga pendaki lain yang beberbelanja.

gak mau buang-buang waktu lama, akhirnya kami menuju tempat berhentinya angkot-angkot yang siap membawa penumpang. kami menaiki angkot yang kosong, akan tetapi sang supir belum mau menjalankan mobilnya, itu dikarenakan karena angkot belum terisi penuh, dan menunggu penumpang lain (pendaki) yang masih ada di sebrang sana. kami lalu berkata "mereka mah lama kang, jalan aja". supir pasti gak mau jalan, soalnya kami cuma sedikit.

akhirnya kami memutuskan untuk mencarter angkot tersebut. tawar-menawar, dan akhirnya telah diputuskan untuk mengeluarkan uang sebesar Rp 30.000, gak apa-apalah, dari pada ngetem kelamaan, lagi pula gak begitu mahal :P. akhirnya sang supit angkot menjalankan kendaraannya. kira-kira 10an menit, kami akhirnya tiba di kawasan wisata Cibodas, kami turun di depan warung man Idi, tempat yang telah dijanjikan untuk bertemu dengan Boim dan teman-temannya, yang telah sampai terlebih dahulu.

waktu itu kira-kira jam sentengah 3 pagi kurang, kami beristirahat di warung, dan segera memesan teh manis untuk menghangatkan tubuh. beberapa menit kemudian aku memesan nasi goreng. setelah perut kenyang dan beristirahat, saya, Boim, Uchit, Sigit dan ketiga orang temannya Boim (lupa namanya), memutuskan untuk tidur, akan tetapi tidak tidur di warung, melainkan tidur di base camp Montana, yang teletak tidak jauh dari pintu masuk kawasan TNGP.

sesampai disana setelah bersalaman, saya langsung merebahkan badan untuk segera munuju alam mimpi, begitupun juga dengan yang lainnya, tanpa aba-aba mereka langsung mengambil posisi berbaring. tetapi tidak dengan Boim, dia lebih memilih untuk ngobrol-ngobrol. sebenarnya saya juga ingin ikut ngobrol-ngobrol, tapi saya lebih memilih untuk tidur, karena kantuk yang sudah menggelayut.

pagi harinya saya terbangun, karena dingin sudah mulai amat terasa disekitar kaki, saya membongkat tas untuk mengambil sleeping bag, agar tidur menjadi nyaman. gak beberapa saya dibangunkan oleh boim, karena sudah harus naik. saya langsung bangun dan memberaskan sleeping bag. belum sarapan, baru bangun, perut cuma diisi oleh seteguk air putih, saya sudah siap berangkat. jam 9 pagi kami mulai bergegas melakukan pendakian.

pendakian dimulai, kami berjalan dengan ritme yang tidak begitu cepat, berjalan santai melewati jalan bebatuan yang tertata dan agak menanjak.


-bersambung-

No comments:

Post a Comment