Wednesday 30 March 2011

PAGI


pagi yang hangat ini, kusemai kabut yang menggelayut di dinding-dinding langit, pepohonan yang berdiri tegap masih setia menjaga dedaunannya. aku disini masih setia menjemput pagi, pagi yang selalu menjaga hati ini, pagi yang ingin selalu dapat kunikmati. gugusan gunung-gunung mulai menampakkan dirinya, setelah sebelumnya, malam menutupi seluruh tubuhnya. tanda-tanda kehidupan sudah mulai bersuara, itu terlihat dari beberapa aktifitas yang mulai bertebaran.

jika malam, daerah yang kusinggahi ini seperti kota mati, tak ada tanda-tanda kehidupan, hanya 1 atau 2 kendaraan yang lewat di hadapanku. tapi itu tidak berlaku jika pagi telah datang, kendaraan dan orang-orang yang lalu lalang, membuat bosan mataku untuk terus menikmatinya. aahhh....pagi disini memang sangat indah, penuh warna-warna tiap jengkalnya, tak pernah bosan aku untuk terus menikmatinya.

seperti hari-hari sebelumnya, sampai pagi ini, mataku masih tetap terjaga sedari malam tadi, bukan karena paksaan, bukan karena beban, tapi itu semua atas keinginan, keinginan yang selalu menjadi dinding ini. suasana malam disini juga tak kalah indahnya dengan pagi, udara malam khas pegunungan sangat sayang untuk dilewatkan. alunan damai selalu mengalir dalam tiap detiknya, selalu dan selalu mengalir.

sang mentari perlahan mulai meninggi, ia masih setia melakukan tugasnya tanpa keluh kesah. gulungan awan dengan warna khasnya, menari-nari menebarkan seri. aku masih terpaku akan keindahan pagi, nyanyiannya merdunya ingin terus kunikmati. tetesan embunnya membuatku larut dalam suasananya, sampai aku tergoda akan nikmat dan segarnya.

aku telah puas mereguk keindahan pagi ini, hingga akhirnya  mataku tak kuat lagi menahan kantuk yang mulai datang. Tuhan..izinkan aku untuk selalu dapat menikmati keindahan yang Kau berikan.
kini, saatnya tubuhku akan kurebahkan, dan mata akan kupejamkan..

No comments:

Post a Comment