Wednesday 30 March 2011

DASHYATNYA LAHAR DINGIN

pukul 20:00 hujan masih turun, dan sangat lebat dari sebelumnya, rasa dingin yang menembus melalui pori-pori kulit, semakin menambah dinginnya saat itu. intensitas hujan yang cukup tinggi saat itu, menimbulkan ancaman yang sangat serius, ancaman lahar dingin dari puncak merapi.

hujan sempat mereda, akan tetapi tak berselang lama, hujan kembali deras, dan udarapun menjadi semakin dingin. kuhilangkan rasa dingin itu dengan menghisap sebuah rokok sembari mendengarkan rekan-rekan JM lain yang sedang berkomunikasi melalui radio kominikasi.


dari komunikasi lewat radio, kudapati kabar, sempat terjadi suara gemuruh di daerah babatan. suara gemuruh tersebut berasal entah dari merapi atau suara gemuruh karena hujan, tapi sempat mendengar kabar suara gemuruh tersebut berasal dari merapi, entahlah..aku tahu.

dari radio komunikasi itu pula aku mendapatkan kabar bahwa, terjadi peningkatan aktifitas sesmo merapi. setalah mendapatkan berita tentang peningkatan sesmo dan suara gemuruh tersebut, aku langsung menginformasikannya melalui akun twitter dan facebookku. aku menuju ruang tengah posko, dan mengupdate berita tersebut melalui sebuah laptop.

hujan masih turun sangat deras, selang beberapa menit mengupdate berita via twitter dan facebook, kudapati sebuah twit yang mengatakan "terlihat banjir aliran lahar dingin 15 menit yang lalu", benar perkiraanku, rupanya malam ini akan terjadi banjir lahar dingin, itu diperkuat karena di puncak terjadi hujan deras yang berdurasi lumayan lama.

setelah mendapatkan kabar tersebut, kira-kira jam 21:00 aku keluar dan mengajak Dimas untuk segera memantau sungai yang jaraknya tak jauh dari posko. aku dan Dimas segera menuju bibir sungai, dan sekitar kurang lebih 20-30 menit kami memantaunya. akan tetapi belum ada tanda-tanda lahar banjir lahar dingin akan datang. kamipun segera kembali ke posko dan memberikan laporan.

aku dan Dimas kembali standby, kebetulan hanya ada aku dan dia yang standby di posko. tak berselang lama, kira-kira pukul 21:30 aku kembali menuju sungai, karena mendapatkan kabar banjir lahar dingin sudah sampai ngepos. aku menuju bibir sungai seorang diri untuk memantau situasi, sementara Dimas standby di posko untuk memonitor dan memberikan kabar melalui radio komunikasi setalah mendapatkan kabar dariku.

kebetulan tidak ada HT di posko, akhirnya aku berinisiatif menggunakan hapeku untuk mengabarkan situasi sungai kepada Dimas. sampai di bibir sungai dan aku menunggu, hujan menjadi temanku saat itu, rokok menjadi sahabatku dan sinar senter menerangi apa yang ada disekitarku.

sebatang rokok telah habis, dan aku membakarnya lagi, tiba2 dari posko tampak 2 sinar senter menuju tempatku menunggu. rupanya ada seseorang dari JME (Jogja Magelang Elektronik) yang akan memantau juga, ia ditemani oleh ibu pemilik posko yang aku tempati. mereka langsung bergabung denganku dibawah lindungan gubuk buatan yang terbuat dari bambu dan terpal.

2 batang rokok telah habis, namun aliran sungai terlihat masih normal, keadaan tersebut langsung kukabarkan kepada Dimas via SMS. sembari menunggu, relawan dari JME terus berkomunikasi melalui HT, untuk mengabarkan dan mendapatkan kabar. tak beberapa lama kemudian, terdapat kabar bahwa banjir lahar dingin telah sampai di Srumbung.

Srumbung tidak begitu jauh dari tempatku berada, diperkirakan 5-10 menit lagi banjir tersebut telah sampai di tempatku berada. aku kemudian mengambil hape dari dalam kantong jaket, untuk bersiap-siap mengirimkan kabar kepada Dimas. benar saja kira-kira 7 menit kemudian, kira-kira jam 22:00, banjir tersebut telah tiba di tempatku berada, kudapati kepala banjir dengan ketinggian kira-kira 1,5-2 meteran telah nampak dihadapanku dan menerjang sangat deras.

seketika, arus air yang tadinya normal berubah menjadi deras, dan untuk pertama kalinya aku menyaksikan banjir lahar dingin dari pertama muncul (kepala banjir). aliran tersebut seperti air bah, sangat deras, membuat badan sungai seketika menjadi penuh. aku langsung mengabarkan kejadian tersebut kepada Dimas, agar segera bisa diteruskan informasinya melalui radio, bahwa banjir lahar dingin sungai kaliputih telah tiba di Seloireng, Jumoyo.

air  yang berwarna coklat pekat, menandakan aliran tersebut membawa material lahar dari puncak Merapi yang berupa pasir dan bebatuan, suara benturan batu sangat jelas terdengar, tak sedikit pula batuan besar yang hanyut terbawa arus. dan saat itu pula kudapati kabar Jalan Magelang Jogja di area kaliputih sudah ditutup atau disterilkan.

arus yang deras, mengulung-gulung membentuk jeram-jeram hebat, dan aruspun bertambah menjadi sangat deras. banyak material yang ikut terbawa olehnya, dan juga tercium aroma belerang dari aliran lahar dingin tersebut. saat itu kusempatkan untuk menelfon beberapa temanku yang ada di Jakarta, untuk menginfokan kepada mereka dan menyuruh mereka untuk mendengarkan suara arus banjir lahar dingin.

satu persatu aku mencoba menghubungi, kucoba menghubungi Boim, tapi beberapa kali kucoba tak diangkatnya. lalu kucoba menghubungi hasna, namun tak diangkatnya juga. kemudian aku mencoba menghubungi Juppy, dan...rupanya diangkat. lalu aku berbicara via hape dengannya, kebetulan disana juga ada Reddy, lalu aku tutup telfon, untuk menghubungi nomernya reddy (soalnya 1 operator lebih murah, kalo nelfon nomer Juppy lebih mahal).

tak beberapa lama Reddy mengangkat tefon dariku, lalu kami lanjutkan kembali komunikasi yang sempat terputus tadi. aku menyuruh Reddy dan Juppy untuk mendengarkan suara dahsyatnya terjangan banjir lahar dingin. setelah selesai nelfon dia, tak beberapa ada panggilan masuk ke hapeku, rupanya itu telfon dari Heru (rekanku di JM), yang menanyakan keberadaanku dan suasana di tempatku, karena dia juga mendapatkan kabar tentang banjir lahar dingin.

Heru dan rekan-rekanku di JM sawangan, segera menuju ke lokasi tempatku berada untuk bersama-sama memantau situasi di tempatku. lalu tak beberapa lama Dimas mendatangiku, sepertinya dia juga ingin melihat kejadian tersebut.
dan tak berselang lama, Heru dan rekan-rekan yang lain, tiba dilokasi tempatku berada. dan kamipun bergabung untuk bersama-sama memantau aliran lahar dingin, dan segera memberikan info melalui HT.

dahsyatnya aliran lahar dingin tersebut terjadi kurang lebih hampir 1 jam, perlahan arus yang sangat deras tadi berubah menjadi landai, namun masih saja terdengar suara benturan batu akibat terbawa arus. dan menurut dari pantauan yang kami rasa, arus perlahan benar-benar mulai kondusif dan semakin kondusif, akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke posko dan menyudahi pemantauan sungai, setelah sebelumnya menginformasikan keadaan sudah kondusif.
dan kamipun kembali ke posko dan berkumpul bersama, dan.....JM Jumoyo Sawangan stanbaiiiiiiyyyyy.....

@sungai kaliputih, Seloireng, Jumoyo, Magelang.

No comments:

Post a Comment