Wednesday 6 October 2010

2 hari di Gunung Lawu (hari kedua)

Sabtu, 11-04-2009
Hargo Dalem

Jam 6 pagi aku terjaga dari tidurku karna dingin yang menusuk kedua kaki dan tubuhku. Hiks!, Lagi-lagi aku menjadi orang terakhir yang terbangun. Ku reguk air putih dari botol, mata belum 100% terbuka, bunga-bunga matapun masih menempel, tapi seorang teman berkata “ Ries,,, ayo cepet…anak-anak udah pada ke rumah botol”, “biarin aja mereka duluan” (jawab ku), “jaahh.. tar
ketinggalan” (sahut dia), “yaa elaahhh… rumah botol deket kok” (sahut ku), “ooohhh,,, gw kira jauh” (jawabnya lagi). Aku segara melipat selimut tidurku, dan langsung keluar dari pondokan untuk menikmati suasana pagi di hargo dalem. Waaahhhh,,, indah sekali pemandangannya.. lalu kubasuh wajahku dengan air, dan akupun mulai berjalan menuju rumah botol (bersama temanku tadi). Tak lama kemudian aku tiba di rumah botol, dan ternyata teman-temanku masih berada di tempat itu. Rumah botol adalah tempat yang ingin sekali kujumpai di kawasan gunung Lawu, karna rasa penasaran saat kulihat di tipi. Rumah botol ialah bangunan yang terbuat dari botol-botol bekas, selain botol ada juga perhiasan lain, seperti nesting, kaleng susu dan alat-alat masak lainnya sepeti panci dan penggorengan..
setelah puas menikmati dan berfoto foto di rumah botol, kami kembali ke pondokan, kami langsung membereskan barang-barang kami, adapun yang menikmati pemandangan dari depan pondokan, dan tak lupa membayar menu-menu yang telah kami pesan (tentunya..).

Kurang lebih jam 8an kami mulai berjalan menuju puncak, setelah sebelumnya berpamitan kepada mbok Yem dan anaknya. Jalan menuju ke puncak medannya menanjak dan dikelilingi pohon-pohon edewies,, setengah jam kami menyusuri tanjakan, dan akhirnya,,, yeeeeaaaahhhh…. Kami tiba di puncak (hargo dumilah) 3265 MDPL.. puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME, pemilik segala keindahan. Tampak raut wajah bahagia terpancar dari kami semua. Seperti biasanya, jepretan-jepretan kamera harus menampar satu persatu wajah kami,. tampak indah pemandangan saat itu, gumpalan-gumpalan awan tampak seperti hamparan permadani yang putih dan bersih. Tampak juga terlihat gugusan gunung-gunung. Sindoro, Sumbing, Slamet, Merapi, Merbabu dan gunung-gunung lain sangat memanjakan mata kami. Setelah puas menikmati pemandangan di hargo dumilah,,,,
dan wajah kamipun sudah merah akibat tamparan jepretan kamera. Akhirnya kami memutuskan untuk turun, kami akan turun melalui jalur cemoro kandang, kamipun mulai meninggalkan puncak, lalu kami menuju kearah punggungan bukit dan menuruninya. Layaknya seperti semut yang sedang berjalan , kami berjalan beriringan. Jalur cemoro kandang relatif agak landai, ada juga tanjakan dan turunannya.. sesampainya dipunggungan berikutnya, kami lebih memilih melewati jalur landai, yaa,, walaupun kami harus memutarinya.. tapi,, “no problemo” lanjuutttt… beberapa pos telah kami lewati tanpa beristirahat,, (waahh,, kerenn!! Buru-buru amat??) dan akhirnya kamipun tiba di pos 4. yap!! Ditempat ini lah kami memutuskan untuk berhenti dan beristirahat, karna itulah di pos-pos sebelumnya kami tidak beristirahat, hehe.. keril kami letakkan, berhubung hari mulai agak siang, alat masak dan bahan makananpun dikeluarkan. Hohoho,,, makan!! Makan!! Lapar sudah mulai menerjang… setelah matang, menupun dihidangkan,, tanpa aba-aba kami mulai melahap hidangan tersebut. Hehe,, sungguh nikmat dan terasa mengenyangkan, walaupun kami hanya menyantap mie instan goreng dan bihun. Udara mulai terasa dingin, perut sudah kenyang terisi, dan sudah lebih dari sejam kami beristirahat, saatnya kami mulai melanjutkan perjalanan turun,,, lanjuttt cuyyy…!!. Kami terus menyusuri turunan tanpa henti, kami tiba di pos 3, istirahat sebentar,,, lanjut lagi… terus berjalan, dan pos 2 pun terlewati, kami terus berjalan,,, pos 1 kami jumpai, kamipun masih terus berjalan,,,. dan,,, akhirnya jam 2 kurang 15 siang kami tiba di pos cemoro kandang.. huuffhh,,, akhirnya sampai juga...!! Syukurlah waktu masih menunjukkan jam 2 siang kurang, jadi kami bisa lebih lama ngasoh-ngasoh di cemoro kandang. Ayooo…!! Bersih-bersih,, beres-beres,, mandi, ganti baju,, hehehe….
Jam telah menunjukkan jam setengah 4 sore, saatnya kami bersiap-siap untuk menuju Solo. karna kami takut ketinggalan kereta ke jakarta, kami memutuskan untuk mencarter mobil menuju Solo, selain lebih murah dan cepet sampai stasiun (tentunya). Kamipun mendapat mobil carteran atas bantuan petugas penjaga pos cemoro kandang ( thanks mas Budi n friends). Kamipun berpamitan,,, dan menuju mobil, barang bawaan diletakkan diatas mobil, kamipun masuk kedalam mobil.. laju putaran roda-roda mobil lambat laun mulai meninggalkan daerah Tawangmangu,, dan akhirnya selama kurang lebih 2 jam kami tiba di stasiun Solo Jebres. Di tempat ini kami mengadakan rapat dadakan,,, karena ada beberapa dari kami masih ada yang bimbang untuk pulang saat itu, karena takut keretanya penuh sesak (maklumlah, saat itu memang berbarengan dengan puncak arus balik). Dari rapat tersebut akhirnya menghasilkan keputusan, om Jess, Juppy dan Deeana (depok) ingin stay di Jogja, Eko pulang ke Jogja (waahh,, bareng donk..??), Anton ke Boyolali (crocodile forget) mau ke Rumah saudaranya,. Ayu, Ayum, Uchit, Ollo, Adit, Dipi, Irda, Titi, Diana (bekasi) dan Saya sendiri (tentunya..) pulang ke Jakarta, Oh iya plus ditambah 1 orang yang entah nyasar dari mana, Bela-belain ke Solo supaya bisa pulang bareng (aahh,, yang bener??!!), orang itupun ternyata bernama,, Reddy. Setelah membeli karcis, kami (kecuali Anton) bergegas kedalam stasiun.. tak berapa lama kereta Prameks (Prambanan Ekspres) menuju Jogja tiba, Om Jess, Eko, Juppy dan Deeana menaiki kereta,, beberapa menit kemudian keretanyapun jalan,,, dadaaahhhh Prendsss… rombongan Jogja telah berangkat, kami (rombongan Jakarta) menunggu Kereta ke Jakarta di pelataran peron stasiun sambil menyantap nikmatnya ayam bakar. Jam setengah 8 malam kereta yang akan membawa kami ke Jakartapun akan tiba (alhamdulillah gak telat). Jantung berdegup kencang, khawatir takut kereta GBM (gaya baru malam) penuh,,,,,,, dag dig dug dag dig dug,,, dan,, saat lokomotif dan gerbong kereta masuk peron,, tiba tiba degub jantung kembali normal dan nafaspun terasa lega,, ploooonnggg…. Yeeaaahhh,,, syukurlah,, kereta tidak begitu penuh, tampak dari luar didalam gerbong-gerbong tidak banyak orang berdiri,, (alhamdulillah). Kamipun menaikinya,,, dan,,,,,……,,,,, keretapun berjalan,, saatnya kami ucapkan: “Jakartaaaaaaa…. kami pulaaaaaannnggggg………….!!!!!!”

No comments:

Post a Comment